PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pada
hakikatnya pasar persaingan monopolistik berada di antara dua jenis pasar yang
ekstrim, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
A.
Pengertian
Persaingan Monopolistik
Yang dimaksud dengan pasar
persaingan monopolistik adalah suatu pasar, di mana terdapat banyak produsen
dalam suatu industri yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Banyaknya
penjual suatu industri menyebabkan pasar monopolistik lebih dekat pada analisis
analisis pasar persaingan sempurna, sedangkan adanya perbedaan output dari
masing-masing penjual menyebabkan analisisnya lebih dekat pada pasar monopoli.
B.
Ciri-ciri
Persaingan Monopolistis
Adapun
ciri-ciri dari pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut:
1. Terdapat
banyak penjual;
2. Barangnya
berbeda corak;
3. Perusahaan
mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga;
4. Keluar
dan masuk ke dalam industri relatif mudah;
5. Persaingan
menetapkan promosi penjualan sangat mudah.
C.
Permintaan
dari Persaingan Monopolistik
Dalam
model pasar monopolistik ini terdapat dua bentuk permintaan yaitu:
1. Permintaan
industri yang mempunyai kemiringan negatif.
2. Permintaan
perusahaan yang relatif horizontal daripada permintaan industri.
Dua model permintaan ini dibangun
dari anggapan bahwa satu produk dari suatu perusahaan terkait erat dengan
produk perusahaan lainnya, sehingga kebijaksanaan perusahaan menurunkan
harganya tidak akan mendapatkan imbalan kenaikan kualitas seperti yang diharapkan,
begitu pula karena adanya anggapan bahwa produk suatu perusahaan merupakan
barang substitusi dari produk perusahaan lainnya maka kenaikan harganya
seolah-olah akan menurunkan kuantitas yang amat besar ynag diperkirakan
disebabkan oleh berpindahnya konsumen pada produsen lainnya.
Gambar 9.1 Kurva Permintaan Pasar Monopolistik
Pada gambar di atas DD merupakan
permintaan industri atau sering pula disebut permintaan proporsional karena
permintaan ini menunjukkan bahwa perubahan barang lain memberikan kontribusi
yang tidak sedikit terhadap perubahan kuantitas yang diminta dari suatu barang,
sedangkan dd merupakan permintaan yang dihadapi oleh perusahaan, sering pula
disebut permintaan konvensional. Misalnya pada P0 perusahaan
mencapai situasi keseimbangan dengan output sebesar Q0. Apabila ia
melakukan penuruna harga dari produk yang dijualnya, ia berharap akan dapat
melakukan ekspansi besar-besaran dalam penjualannya yang di akibatkan oleh:
1. Penjualan
kepada langganan yang sudah ada akan bertambah
2. Apabila
perusahaan lain tidak melakukan hal yang sama, maka ia akan dapat menyerap
sebagian dari pangsa pasar mereka.
D.
Keputusan
Perusahaan dan Konsekuensinya
Setiap perusahaan harus menentuka
kuantitas, harga da drajat diferensiasi produknya keputusan-keputusan tersebut
saling berkaitan, dengan biaya dan permintaan, artinya usaha untuk
mendifernsiasikan produk membutuhkan biaya, sedangkan harga-harga yang lebih
tinggi menurunkan kuantitas yang diminta (anggapan ceteris paribus). Oleh
karena itu, perusahaan harus menempatkan dalam pasar dengan memilih harga,
kuantitas dan drajat deferensiasi produk yang dapat yang dapat memaksimumkan
keuntungan mereka. Bentuk keistimewaan diferensiasi produk antara lain
karakteristik produk, citra produk, dan karakteristik penjual.
E.
Keseimbangan
Pasar Jangka Pendek
Analisis harga dan output dalam
jangka pendek pada pasar persaingan monopolistik sangat mirip dengan keadaan
pasar lainnya. Justru kelebihan analisis pasar monopolistik terletak pada analisis
jangka panjangnya.
Keseimbangan akan terjadi jika
semua perusahaan dalam kelompok produk tertentu berada dalam keadaan
keseimbangan secara bersamaan. setiap perusahaan akan memilih harga kuantitas
dan derajat diferensiasi produknya untuk memaksimalkan keuntungannya.
Suatu perusahaan harus memilih
tingkat harga pada kurva dd sama dengan DD, dan yang sesuai dengan output yang
menggambarkan MR=MC. Pada gambar 9.2 terjadi pada Q*.
Gambar
9.2 Keseimbangan Jangka Pendek
Sebagaimana pada pasar lainnya,
keuntungan jangka pendek dapat negatif, nol atau positif.
Gambar 9.3 menunjukkan
perusahaan yang memperoleh keuntungan positif karena harga yang tercipta (P)
berada di atas kurva biaya rata-ratanya (AC) sehingga menghasilkan keuntungan
per unit positif sebesar AB. Total penerimaan perusahaan sebesar OPAQ,
sedangkan total biayanya adalah OCBQ. Dengan demikian, keuntungan totalnya
adalah sebesar PACB.
Gambar
9.3 Perusahaan Memperoleh Keuntungan
Namun, tidak semua perusahaan yang
berada di pasar monopolistis akan memperoleh keuntungan. Hal ini terjadi
apabila harga yang tercipta berada di bawah kurva biaya rata-rata.
Pada gambar 9.4 ditunjukkan bahwa
perusahaan mengalami kerugian sebesar PABC, karena total penerimaannya hanya
sebesar OCBQ sedangkan total biayanya sebesar OPAQ.
Gambar
9.4 Perusahaan Mengalami Kerugian
Perusahaan
bisa dalam keadaan normal profit apabila harga yang terbentuk pada titik C yang
menggambarkan total penerimaan sama dengan total biayanya.
F.
Keseimbangan
Pasar Jangka Panjang
Keseimbangan jangka panjang
memerlukan pula syarat-syarat keseimbangan jangka pendek dan keuntungan sama
dengan nol untuk suatu perusahaan yang representatif. Implikasi dari modal
persaingan monopolistis ini merupakan gabungan dari implikasi dari persaingan
sempurna dan monopoli, antara lain:
1. Harga
lebih besar dari marginal cost (P>MC);
2. Keuntungan
sama dengan nol;
3. AC
lebih besar dari titik minimum pada kurva LRAC.
Berikut ini akan diuraikan ketiga
kondisi situasi yang merupakan persyaratan di atas, mengingat dalam jangka
panjang inilah kekhususan analisis pasar monopolistis yang khas.
1.
Harga
P Lebih Besar dari Marginal Cost (MC).
Sbagaimana
telah diuraikan dalam analisis pasar persaingan sempurna bahwa syarat yang
harus dipenuhi untuk mencapai keseimbangan perusahaan adalah MC=P; sedangkan
dalam pasar monopoli P ditentukan pada saat MC=MR. Karena dalam pasar
monopolistis ini situasinya berada antara pasar persaingan dan pasar monopoli
maka harga tidak akan terjadi pada P=MC sabagaimana pasar persaingan sempurna,
namun juga tidak semata-mata akan terjadi pada keuntungan maksimum pada posisi
harga ditentukan berdasarkan MR=MC sebagimana pasar monopoli.
Jadi,
keseimbangan dalam pasar monopolistik jangka panjang akan terjadi pada saat:
1. MR=MC
2. Kurva
dd dan Kurva DD berpotongan pada tingkat harga kuntitas yang dapat
memaksimalkan keuntungan.
3. Keuntungan sama dengan
nol.
Gambar
9.5 Persyaratan P>MC
2.
Keuntungan
sama dengan nol.
Keuntungan
akan sama dengan nol dalam keseimbangan jangka panjang, karena ada kemudahan
untuk memasuki pasar, sehingga keuntungan di atas tingkat yang normal akan
segera hilang.
Gambar 9.6 Posisi Keuntungan Normal
3.
Kelebihan
kapasitas (exces kapacity)
Pasar
persaingan monopolistis bisa mengakibatkan excess
capacity. (kelebihan kapasitas).
G.
Penyesuaian
Jangka Panjang
Keluar
masuknya perusahaan dalam industri akan menggeser kurva dd dan kurva DD yaitu:
1. masuknya
perusahaan-perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut ke kiri;
2. keluarnya
perusahaan-perusahaan akan menggeserkan kedua kurva tersebut ke kanan.
Pergeseran tersebut akan terjadi terus menerus sampai semua syarat keseimbangan
jangka panjang terpenuhi.
Ilustrasi
mengenai penyesuaian pasar persaingan jangka panjang ini, lihat gambar berikut:
Gambar 9.7 Akibat
Keluar-Masuknya Perusahaan Terhadap Permintaan
H.
Persaingan
Bukan Harga
Persaingan
bukan harga pada prinsipnya mengandung kegiatan usaha diluar perubahan harga yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli. Persaingan bukan
harga dapat dibedakan dua jenis:
1. Diferensi
Produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda corak dengan produksi
perusahaan lain;
2. Iklan
dan berbagai bentuk promosi penjualan, salah satu kegiatan penting yang
dilakukan oleh perusahaan monopolis adalah melakukan promosi penjualan secara
iklan. Tujuan yang hendak dicapai yaitu:
a. Untuk
memberikan penerangan kepada konsumen mengenai barang yang diproduksinya;
b. Untuk
menekankan bahwa barang yang dihasilkan perusahaannya adalah merupakan barang
yang terbaik;
c. Untuk
memelihara hubungan baik dengan konsumen.
Iklan yang disampaikan perusahaan
kepada masyarakat konsumen akan berpengaruh positif, juga berpengaruh negatif.
Ada dua pendapat yang mendukung dan mengkritik mengenai iklan ini, segolongan
orang berpendapat bahwa iklan akan menambah biaya produksi sehingga berkaitan
langsung dengan peningkatan harga. Golongan lain beranggapan bahwa dengan
adanya iklan dapat menurunkan ongkos produksi per unit sehubungan dengan
dikenalnya barang tersebut di pasar, dan peningkata penjualan produk.
Pandangan golongan yang mendukung
dilakukannya periklanan mempunyai alasan sebaagai berikut:
a. Iklan
membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menentukan
jenis barang yang akan dibelinya.
b. Iklan
akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang.
c. Iklan
membantu membiayai perusahaan-perusahaan komunikasi masa seperti radio, surat
kabar, atau majalah serta TV.
d. Iklan
menaikkan kesempatan kerja.
Pandangan golongan yang mengkritik
dilakukannya periklanan mempunyai alasan bahwa:
a. Promosi
secara iklan akan menghamburkan biaya.
b. Iklan
tidak selalu memberi informasi yang betul.
c. Iklan
bukanlah satu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam
perekonomian.
d. Iklan
dapa menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam
industri.
Terlepas
dari adaya pro dan kontra terhadap periklanan ini, yang jelas ada analisis
pasar monopolistik periklanan memegang peranan penting untuk memperkenalkan
produk dan mempengaruhi pasar.
I.
Efek
Persaingan Monopolistis
Apabila
kita ungkapkan kembali analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan
monopolistis jangka panjang, tampak terdapat dua efek penting yang patut untuk
kita uraikan, yaitu:
1. Terjadi
ketidakefisienan produksi karena produsen-produsen tidak berproduksi pada AC
minimum.
2. Konsumen
masih harus membayar harga produk yang masih tinggi dari ongkos marginal untuk
menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
masih mengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli kekuasaan.
J.
Pengaturan
Pasar Monopolistik
Apabila
keseimbangan pada harga dan kuantitas output keseimbangan dianggap timbul
ketidakadilan, karena perusahaan belum berada pada AC minimum dan harga yang
harus dibayar oleh konsumen melebihi biaya marginalnya, maka terdapat dua
tindakan yang mungkin untuk dilakukan, yaitu:
1. Pemerintah
membuat peraturan tentang kebijaksanaan harga, atau
2. Pemerintah
memberi subsidi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar