Translate

Selasa, 08 Januari 2013

PERSAINGAN MONOPOLISTIK



PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pada hakikatnya pasar persaingan monopolistik berada di antara dua jenis pasar yang ekstrim, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
A.  Pengertian Persaingan Monopolistik
Yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar, di mana terdapat banyak produsen dalam suatu industri yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Banyaknya penjual suatu industri menyebabkan pasar monopolistik lebih dekat pada analisis analisis pasar persaingan sempurna, sedangkan adanya perbedaan output dari masing-masing penjual menyebabkan analisisnya lebih dekat pada pasar monopoli.
B.  Ciri-ciri Persaingan Monopolistis
Adapun ciri-ciri dari pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut:
1.    Terdapat banyak penjual;
2.    Barangnya berbeda corak;
3.    Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga;
4.    Keluar dan masuk ke dalam industri relatif mudah;
5.    Persaingan menetapkan promosi penjualan sangat mudah.
C.  Permintaan dari Persaingan Monopolistik
Dalam model pasar monopolistik ini terdapat dua bentuk permintaan yaitu:
1.    Permintaan industri yang mempunyai kemiringan negatif.
2.    Permintaan perusahaan yang relatif horizontal daripada permintaan industri.
Dua model permintaan ini dibangun dari anggapan bahwa satu produk dari suatu perusahaan terkait erat dengan produk perusahaan lainnya, sehingga kebijaksanaan perusahaan menurunkan harganya tidak akan mendapatkan imbalan kenaikan kualitas seperti yang diharapkan, begitu pula karena adanya anggapan bahwa produk suatu perusahaan merupakan barang substitusi dari produk perusahaan lainnya maka kenaikan harganya seolah-olah akan menurunkan kuantitas yang amat besar ynag diperkirakan disebabkan oleh berpindahnya konsumen pada produsen lainnya.



 






Gambar 9.1 Kurva Permintaan Pasar Monopolistik
Pada gambar di atas DD merupakan permintaan industri atau sering pula disebut permintaan proporsional karena permintaan ini menunjukkan bahwa perubahan barang lain memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap perubahan kuantitas yang diminta dari suatu barang, sedangkan dd merupakan permintaan yang dihadapi oleh perusahaan, sering pula disebut permintaan konvensional. Misalnya pada P0 perusahaan mencapai situasi keseimbangan dengan output sebesar Q0. Apabila ia melakukan penuruna harga dari produk yang dijualnya, ia berharap akan dapat melakukan ekspansi besar-besaran dalam penjualannya yang di akibatkan oleh:
1.    Penjualan kepada langganan yang sudah ada akan bertambah
2.    Apabila perusahaan lain tidak melakukan hal yang sama, maka ia akan dapat menyerap sebagian dari pangsa pasar mereka.


D.  Keputusan Perusahaan dan Konsekuensinya
Setiap perusahaan harus menentuka kuantitas, harga da drajat diferensiasi produknya keputusan-keputusan tersebut saling berkaitan, dengan biaya dan permintaan, artinya usaha untuk mendifernsiasikan produk membutuhkan biaya, sedangkan harga-harga yang lebih tinggi menurunkan kuantitas yang diminta (anggapan ceteris paribus). Oleh karena itu, perusahaan harus menempatkan dalam pasar dengan memilih harga, kuantitas dan drajat deferensiasi produk yang dapat yang dapat memaksimumkan keuntungan mereka. Bentuk keistimewaan diferensiasi produk antara lain karakteristik produk, citra produk, dan karakteristik penjual.
E.  Keseimbangan Pasar Jangka Pendek
Analisis harga dan output dalam jangka pendek pada pasar persaingan monopolistik sangat mirip dengan keadaan pasar lainnya. Justru kelebihan analisis pasar monopolistik terletak pada analisis jangka panjangnya.
Keseimbangan akan terjadi jika semua perusahaan dalam kelompok produk tertentu berada dalam keadaan keseimbangan secara bersamaan. setiap perusahaan akan memilih harga kuantitas dan derajat diferensiasi produknya untuk memaksimalkan keuntungannya.
Suatu perusahaan harus memilih tingkat harga pada kurva dd sama dengan DD, dan yang sesuai dengan output yang menggambarkan MR=MC. Pada gambar 9.2 terjadi pada Q*.







 







Gambar 9.2 Keseimbangan Jangka Pendek
Sebagaimana pada pasar lainnya, keuntungan jangka pendek dapat negatif, nol atau positif.
Gambar 9.3 menunjukkan perusahaan yang memperoleh keuntungan positif karena harga yang tercipta (P) berada di atas kurva biaya rata-ratanya (AC) sehingga menghasilkan keuntungan per unit positif sebesar AB. Total penerimaan perusahaan sebesar OPAQ, sedangkan total biayanya adalah OCBQ. Dengan demikian, keuntungan totalnya adalah sebesar PACB.







Gambar 9.3 Perusahaan Memperoleh Keuntungan
Namun, tidak semua perusahaan yang berada di pasar monopolistis akan memperoleh keuntungan. Hal ini terjadi apabila harga yang tercipta berada di bawah kurva biaya rata-rata.
Pada gambar 9.4 ditunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian sebesar PABC, karena total penerimaannya hanya sebesar OCBQ sedangkan total biayanya sebesar OPAQ.


 







Gambar 9.4 Perusahaan Mengalami Kerugian
Perusahaan bisa dalam keadaan normal profit apabila harga yang terbentuk pada titik C yang menggambarkan total penerimaan sama dengan total biayanya.
F.   Keseimbangan Pasar Jangka Panjang
Keseimbangan jangka panjang memerlukan pula syarat-syarat keseimbangan jangka pendek dan keuntungan sama dengan nol untuk suatu perusahaan yang representatif. Implikasi dari modal persaingan monopolistis ini merupakan gabungan dari implikasi dari persaingan sempurna dan monopoli, antara lain:
1.      Harga lebih besar dari marginal cost (P>MC);
2.      Keuntungan sama dengan nol;
3.      AC lebih besar dari titik minimum pada kurva LRAC.
Berikut ini akan diuraikan ketiga kondisi situasi yang merupakan persyaratan di atas, mengingat dalam jangka panjang inilah kekhususan analisis pasar monopolistis yang khas.
1.    Harga P Lebih Besar dari Marginal Cost (MC).
Sbagaimana telah diuraikan dalam analisis pasar persaingan sempurna bahwa syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai keseimbangan perusahaan adalah MC=P; sedangkan dalam pasar monopoli P ditentukan pada saat MC=MR. Karena dalam pasar monopolistis ini situasinya berada antara pasar persaingan dan pasar monopoli maka harga tidak akan terjadi pada P=MC sabagaimana pasar persaingan sempurna, namun juga tidak semata-mata akan terjadi pada keuntungan maksimum pada posisi harga ditentukan berdasarkan MR=MC sebagimana pasar monopoli.
Jadi, keseimbangan dalam pasar monopolistik jangka panjang akan terjadi pada saat:
1.    MR=MC
2.    Kurva dd dan Kurva DD berpotongan pada tingkat harga kuntitas yang dapat memaksimalkan keuntungan.
3.    Keuntungan sama dengan nol.







Gambar 9.5 Persyaratan P>MC
2.      Keuntungan sama dengan nol.
Keuntungan akan sama dengan nol dalam keseimbangan jangka panjang, karena ada kemudahan untuk memasuki pasar, sehingga keuntungan di atas tingkat yang normal akan segera hilang.



 










Gambar 9.6 Posisi Keuntungan Normal

3.    Kelebihan kapasitas (exces kapacity)
Pasar persaingan monopolistis bisa mengakibatkan excess capacity. (kelebihan kapasitas).

G.  Penyesuaian Jangka Panjang
Keluar masuknya perusahaan dalam industri akan menggeser kurva dd dan kurva DD yaitu:
1.    masuknya perusahaan-perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut ke kiri;
2.    keluarnya perusahaan-perusahaan akan menggeserkan kedua kurva tersebut ke kanan. Pergeseran tersebut akan terjadi terus menerus sampai semua syarat keseimbangan jangka panjang terpenuhi.

Ilustrasi mengenai penyesuaian pasar persaingan jangka panjang ini, lihat gambar berikut:


 










Gambar 9.7 Akibat Keluar-Masuknya Perusahaan Terhadap Permintaan

H.  Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga pada prinsipnya mengandung kegiatan usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli. Persaingan bukan harga dapat dibedakan dua jenis:
1.    Diferensi Produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda corak dengan produksi perusahaan lain;
2.    Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan, salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Tujuan yang hendak dicapai yaitu:
a.    Untuk memberikan penerangan kepada konsumen mengenai barang yang diproduksinya;
b.    Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkan perusahaannya adalah merupakan barang yang terbaik;
c.    Untuk memelihara hubungan baik dengan konsumen.

Iklan yang disampaikan perusahaan kepada masyarakat konsumen akan berpengaruh positif, juga berpengaruh negatif. Ada dua pendapat yang mendukung dan mengkritik mengenai iklan ini, segolongan orang berpendapat bahwa iklan akan menambah biaya produksi sehingga berkaitan langsung dengan peningkatan harga. Golongan lain beranggapan bahwa dengan adanya iklan dapat menurunkan ongkos produksi per unit sehubungan dengan dikenalnya barang tersebut di pasar, dan peningkata penjualan produk.
Pandangan golongan yang mendukung dilakukannya periklanan mempunyai alasan sebaagai berikut:
a.    Iklan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menentukan jenis barang yang akan dibelinya.
b.    Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang.
c.    Iklan membantu membiayai perusahaan-perusahaan komunikasi masa seperti radio, surat kabar, atau majalah serta TV.
d.   Iklan menaikkan kesempatan kerja.
 Pandangan golongan yang mengkritik dilakukannya periklanan mempunyai alasan bahwa:
a.    Promosi secara iklan akan menghamburkan biaya.
b.    Iklan tidak selalu memberi informasi yang betul.
c.    Iklan bukanlah satu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian.
d.   Iklan dapa menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri.
Terlepas dari adaya pro dan kontra terhadap periklanan ini, yang jelas ada analisis pasar monopolistik periklanan memegang peranan penting untuk memperkenalkan produk dan mempengaruhi pasar.



I.     Efek Persaingan Monopolistis
Apabila kita ungkapkan kembali analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistis jangka panjang, tampak terdapat dua efek penting yang patut untuk kita uraikan, yaitu:
1.    Terjadi ketidakefisienan produksi karena produsen-produsen tidak berproduksi pada AC minimum.
2.    Konsumen masih harus membayar harga produk yang masih tinggi dari ongkos marginal untuk menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli kekuasaan.
J.    Pengaturan Pasar Monopolistik
Apabila keseimbangan pada harga dan kuantitas output keseimbangan dianggap timbul ketidakadilan, karena perusahaan belum berada pada AC minimum dan harga yang harus dibayar oleh konsumen melebihi biaya marginalnya, maka terdapat dua tindakan yang mungkin untuk dilakukan, yaitu:
1.    Pemerintah membuat peraturan tentang kebijaksanaan harga, atau
2.    Pemerintah memberi subsidi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar